Rabu, 20 April 2011

..pr0sEdur pEndirian Usaha di bidang TI ^^

Saat ini dunia teknologi informasi sudah berkembang begitu pesat dan menjadi hal yang dipertimbangkan dalam hal bisnis atau usaha .. Siapa saja dapat mengembangkan atau mendirikan usaha di bidang ini saat ini, karena sekarang usaha di bidang TI ini begitu menjanjikan hasilnya ..
Ada beberapa usaha atau bisnis di bidang TI saat ini, contohnya adalah perusahaan pengembang perangkat lunak (software), usaha dalam bidang pendidikan dan pelatihan di bidang TI, penjual produk-produk TI baik dalam bentuk hardware ataupun software.
Untuk mendirikan sebuah usaha atau bisnis ada beberapa hal yang harus dimiliki, yaitu :
1. Modal
2. Surat-surat atau dokumen perizinan
3. Pemegang saham
4. Tujuan mendirikan usaha tersebut
5. Jenis usahanya
Dan untuk mendirikan sebuah usaha atau bisnis, tentunya harus melakukan prosedur yang telah ditentukan. Berikut adalah tahapan prosedur tersebut..
1. Tahapan Pengurusan Izin Pendirian Badan Usaha
Perizinan merupakan hal atau faktor yang penting dalam mendirikan sebuah usaha. Perizinan dapat dikatakan sebagai bentuk pengakuan, persetujuan atau pemberian izin terhadap usaha tersebut. Dalam tahap ini akan dihasilkan izin prinsip yang biasa disebut Letter of Intent, yang dapat berupa izin sementara, tetap atau perluasan.
Dalam beberapa jenis perusahaan lainnya, seperti sole distributor sebuah produk daganga, Letter of Intent ini akan menurunkan berupa Letter of Appointment (surat perjanjian keagenan) yang merupakan izin perluasan apabila perusahaan ini memberikan kesempatan pada perusahaan lain untuk mendistribusikan barang yang diproduksi mereka. Beberapa dokumen yang diperlukan dalam tahapan ini adalah :
1) Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
2) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
3) Bukti diri
Dan perizinan yang harus dipenuhi oleh badan usaha tersebut adalah :
1) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) yang dikeluarkan oleh Dep. Perdagangan
2) Surat Izin Usaha Industri (SIUI) yang dikeluarkan oleh Dep. Perindustrian
3) Izin Domisili
4) Izin Gangguan
5) Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
6) Izin dari Departemen Teknis
7) Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
8) Nomor Register Perusahaan (NRP)

2. Tahapan Pengesahan Menjadi Badan Hukum
Tidak semua badan usaha harus berbadan hukum, biasanya hanya usaha yang tujuannya berkembang menjadi perusahaan yang berskala besar yang melakukan izin hukum. Perusahaan tersebut harus mendapatkan izin atas kegiatannya dan tidak boleh mengabaikan hukum yang berlaku. Biasanya pengakuan badan hukum bisa didasarkan pada Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), hingga Undang-Undang Penanaman Modal Asing ( UU PMA ).
3. Tahapan penggolongan Menurut bidang yang dijalani
Suatu usaha dapat digolongkan masing-masing berdasarkan pada jenis bidang usaha yang dijalaninya. Setiap perizinan usaha harus disesuaikan dengan departemen yang membawahi bidang usaha tersebut, misalnya pertanian, perdagangan, dsb.
4. Tahapan mendapatkan Pengakuan, Pengesahan dan Izin dari Departemen Lain
Suatu badan usaha juga harus mendapatkan izin dari departemen lain yang nantinya akan berhubungan dengan operasional badan usaha misalnya Departemen Perdagangan mengeluarkan izin pendirian industri pembuatan obat berupa SIUP. Maka selanjutnya, kegiatan ini harus mendapatkan sertifikasi juga dari BP POM, Izin Gangguan atau HO dari Dinas Perizinan, Izin Reklame, dll.

Sumber :

..deskRipsi pr0fEsi IT ..

Di bawah ini merupakan profesi-profesi di bidang teknologi informasi beserta dengan deskripsiin pekerjaan mereka ..

System Analyst
System analyst adalah seseorang yang memiliki tanggung jawab dan bertugas atas penelitian, perencanaan, pengkoodinasian, dan merekomendasi pemilihan perangkat lunak dan sistem yang paling sesuai dengan kebutuhan organisasi bisnis atau perusahaan. Untuk menjadi seorang system analyst, haruslah memiliki setidaknya 4 keahlian, yaitu analisis, teknis, manajerial, dan interpersonal (berkomunikasi dengan orang lain). Kemampuan analisis memungkinkan seorang analis sistem untuk memahami perilaku organisasi beserta fungsi-fungsinya untuk membantu dalam mengidentifikasi kemungkinan terbaik serta menganalisis penyelesaian permasalahan. Keahlian teknis berguna untuk memahami potensi dan keterbatasan dari teknologi informasi. Seorang analis sistem harus mampu untuk bekerja dengan berbagai jenis bahasa pemrograman, sistem operasi, serta perangkat keras yang digunakan. Keahlian manajerial akan membantu seorang analis sistem mengelola proyek, sumber daya, risiko, dan perubahan. Keahlian interpersonal diperlukan untuk berinteraksi dengan pengguna akhir sebagaimana halnya dengan analis, programer, dan profesi sistem lainnya.
Pada dasarnya seorang analis sistem melakukan hal-hal berikut :
a. Berinteraksi dengan pelanggan untuk memahami kebutuhan mereka.
b. Berinteraksi dengan desainer untuk mengemukakan antarmuka yang diingankan atas suatu perangkat lunak.
c. Berinteraksi ataupun memandu programmer dalam proses pengembangan sistem agar tetap berada pada jalurnya.
d. Melakukan pengujian sistem baik dengan data sampel atau dat sesungguhnya untuk membantu para penguji.
e. Mengimplementasikan sistem baru
f. Menyiapkan dokumentasi berkualitas.

Software Engineer
Software Engineer (SE) adalah orang yang meneliti, merancang, dan menbangun atau mengembangkan sistem software untuk memenuhi keperluan client. Sistem yang sudah dirancang software engineer kemudian akan diuji, debug, dan dipelihara (maintenance).
Software engineer merupakan komputer programmer atau software developer. Bergantung pada tipe organisasi, software engineer dapat menjadi spesialis dalam sistem atau aplikasi. Software engineering merupakan salah satu profesi IT yang paling popular.

Network Engineer
Network engineer adalah orang yang bertanggung jawab untuk memasang dan mendukung komunikasi jaringan komputer dalam organisasi atau antar organisasi. Tujuannya adalah untuk memastikan operasi yang lancar dari jaringan komunikasi untuk menyediakan performance yang maksimun dan ketersediaan untuk user.
Network engineer bekerja secara internal sebagai bagian dari tim pendukung IT di organisasi atau secara eksternal sebagai bagian dari perusahaan konsultasi networking dengan beberapa client.
Contoh kegiatan yang harus dilakukan seorang network engineer adalah :
a. Memasang, mendukung, memelihara server hardware dan infrastruktur software baru.
b. Mengatur email, anti spam, dan virus protection.
c. Melakukan setting user account, izin dan password.
d. Memonitor penggunaan jaringan.
e. Memastikan cost-effective dan efisiensi penggunaan server.
f. Mengusulkan dan menyediakan solusi IT untuk masalah bisnis dan manajemen.
Dan kemampuan yang harus dimiliki seorang Network Engineer adalah :
1. Pengetahuan yang up to date dan memahami kebutuhan bisnis dan industri.
2. Interpersonal atau dapat berkomunikasi dengan baik
3. Mampu untuk menerima bermacam tugas dan memperhatikan detail.
4. Menganalisis dan dapat menyelesaikan masalah (problem-solving)
5. Dapat bekerja sama dalam tim, client dan grup staff yang berbeda antar organisasi.
6. Kemampuan organisasional

IT Trainer
IT Trainer merupakan seseorang yang merancang dan memberikan kursus dalam information and communications technology (ICT) seperti aplikasi dekstop dan software khusus perusahaan. IT Trainer bekerja pada perguruan tinggi, perusahaan pelatihan, dan dalam departemen pelatihan dari suatu perusahaan besar dan organisasi sektor publik. Banyak IT Trainer merupakan self-employed.
Contoh kegiatan yang dilakukan seorang IT Trainer adalah :
Merancang materi kursus dan dokumen lain seperti handout, manual, dan latihan
Mengatur dan memasarkan kursus untuk memenuhi kebutuhan dari pelajar dan permintaan bisnis
Menyiapkan lingkungan pelatihan dan sumber daya seperti men-setting peralatan IT virtual learning environment
Menyampaikan program pelatihan pada client baik itu dalam setting group classroom atau online melalui e-learning atau Virtual Learning Environment (VLE) atau one to one basis
Mendukung dan melatih pelajar menggunakan VLE atau paket self-learning
Seorang IT Trainer harus memiliki kemampuan berikut :
1. Pengetahuan yang up to date dari aplikasi dan sistem IT.
2. Kemampuan lisan dan tulis yang baik.
3. Kemampuan organisasional, perencanaan, pelatihan dan presentasi yang baik
4. Kesabaran dan kepercayaan
5. Self-motivation dan mampu untuk memotivasi orang lain
6. Kemauan untuk belajar

Application Developer
Application developer bertugas menerjemahkan kebutuhan software ke dalam kode pemrograman singkat dan kuat. Peranannya meliputi menulis spesifikasi dan merancang, membangun, menguji, mengimplementasikan dan terkadang yang membantu aplikasi seperti bahasa komputer dan development tool.
Application developer ini bekerja pada sektor bisnis seperti sektor bisnis public, biasanya menjadi bagian dari tim dengan IT professional lainnya seperti system atau busineess analyst dan technical author. Application developer berfungsi untuk mempergunakan pengetahuan teknik pemrograman dan sistem komputer untuk membuat program komputer untuk melakukan bermacam-macam pekerjaan sesuai dengan persetujuan dengan client.
Contoh kegiatan seorang Application developer adalah :
Membuat spesifikasi program secara detail melalui diskusi dengan client
Menjelaskan secara tepat apa tindakan (aksi) program yang diinginkan
Menguraikan spesifikasi program ke dalam elemen-elemen sederhana dan menerjemahkan logikanya ke dalam bahasa pemrograman
Memikirkan solusi yang mungkin untuk menprediksi masalah, mengevaluasi pilihan lain
Bekerja sebagai bagian dari tim, dimana mengadakan proyek khusus, untuk membuat bagian tertentu dari program
Kemampuan yang harus dimiliki seorang application developer:
1. Kemampuan teknis yang kuat dalam pemrograman, perancangan, metodologi system development dan pengujian, khususnya pada industri game
2. Kemampuan komunikasi yang baik dan dapat bekerja dalam tim
3. Kemampuan dalam manajemen proyek
4. Kemampuan problem-solving
5. Perhatian pada detail, ulet dan sabar
6. Pemahaman proses bisnis dan batasannya

sumber :