Dalam perkembangan dunia teknologi saat ini tentunya kita sudah tidak asing lagi mendengar kata ‘middleware’ dan istilah manajemen data pada telematika. Apa sih sebenarnya middleware dalam telematika (telekomunikasi dan informatika) dan bagaimana manajemen data pada telematika itu ??? Nah, pada pembahasan kali ini saya Zulidyah dan Vera ingin mencoba menjelaskan mengenai kedua hal tersebut ..
MIDDLEWARE TELEMATIKA
§ Pengertian Middleware
Setelah mencari dari berbagai sumber, ternyata pendapat mengenai pengertian middleware berbeda-beda. Ada yang berpendapat bahwa middleware merupakan sebuah software / perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menerjemahkan dan lapisan konversi. Middleware juga dapat digunakan sebagai consolidator dan integrator. Ada juga yang mengatakan bahwa middleware dapat digunakan untuk menyatukan / menghubungkan dua program atau aplikasi yang sudah ada.
Selain itu ada pendapat middleware merupakan software yang menyambungkan komponen dan atau aplikasi guna mendukung operasional aplikasi dalam lingkungan jaringan terdistribusi, termasuk web servers, application servers, content management systems, dan perkakas sejenis yang menopang pengembangan. Tapi, pada intinya dan singkatnya bila dicermati dari pengertian-pengertian tersebut adalah middleware merupakan sebuah penghubung dua atau lebih program atau aplikasi yang dapat digunakan untuk pertukaran data juga.
§ Tujuan Middleware
Saat ini, middleware sangat dibutuhkan untuk bermigrasi dari aplikasi mainframe ke aplikasi client/server dan lebih dikembangkan untuk memungkinkan satu aplikasi dapat berkomunikasi dengan aplikasi lainnya walaupun keduanya berjalan pada platform yang berbeda. Tujuan utama dari layanan middleware adalah untuk membantu memecahkan interkoneksi beberapa aplikasi dan masalah interoperabilitas.
§ Elemen-elemen Middleware
Ada beberapa elemen yang terdapat di dalam middleware, yaitu :
· Keamanan (security)
· Pengelolaan sumber daya (resource management)
· Pengelolaan data (data management)
· Layanan informasi (information services)
§ Fungsi Middleware
Middleware memiliki beberapa fungsi yang bermanfaat bagi kita dan aplikasi-aplikasi yang akan dihubungkan, yaitu :
- Menyediakan lingkungan pemrograman aplikasi sederhana yang menyembunyikan penggunaan secara detail pelayanan-pelayanan yang ada pada sistem operasi.
- Menyediakan lingkungan pemrograman aplikasi yang umum yang mencakup berbagai komputer dan sistem operasi.
- Mengisi kekurangan yang terdapat antara sistem operasi dengan aplikasi, seperti dalam hal networking, security, database, user interface, dan system administration.
§ Lapisan Middleware
Untuk mengetahui seperti apa lapisan middleware, kami mendapatkan contoh gambaran lapisan middleware seperti gambar di bawah ini :
§ Layanan Middleware
Layanan middleware menyediakan kumpulan fungsi dari API (Application Programming Interfaces) yang lebih tinggi derajatnya daripada API yang telah disediakan sistem operasi dan layanan jaringan yang dapat memungkinkan suatu aplikasi melakukan hal-hal berikut :
© Mengalokasikan suatu layanan secara transparan pada sebuah jaringan.
© Menyediakan interaksi dengan aplikasi atau layanan lain.
© Tidak tergantung dari layanan jaringan.
© Handal dan mampu memberikan suatu layanan.
© Diperluas kapasitasnya tanpa kehilangan fungsinya.
Ada beberapa middleware yang paling banyak / umum dipublikasikan, yaitu :
ª Open Software Foundation’s (OSF) mengeluarkan Distributed Computing Environment (DCE) yang dikeluarkan oleh menyediakan fungsi-fungsi ONC (Open Network Computing) yang cukup kompleks dan tidak mudah untuk sistem administrasinya.
ª Object Management Group’s Common Object Request Broker Architecture (CORBA), merupakan object-oriented middleware yang menggabungkan fungsi RPC (Remote Procedure Call), brokering, dan inheritance. DIGITAL ObjectBroker merupakan salah satu contohnya.
ª Microsoft’s COM/DCOM (Component Object Model) yang digunakan untuk menangani pemaketan dan deployment komponen yang mendukung berbagai bahasa pemrograman.
Tipe layanan middleware pada umumnya ada 3, seperti di bawah ini :
1. Layanan Sistem Terdistribusi
• Komunikasi kritis, program-to-program dan memiliki layanan manajemen data.
• RPC, MOM (Message Oriented Middleware) dan ORB.
2. Layanan Application
Akses ke layanan terdistribusi dan jaringan. Contoh dari layanan ini adalah TP (transaction processing) monitor dan layanan database, seperti misalnya yang kita ketahui Structured Query Language (SQL).
3. Layanan Manajemen Middleware
Layanan ini memungkinkan aplikasi dan fungsi di monitor secara continyu untuk meyakinkan unjuk kerja yang optimal pada lingkungan terdistribusi.
§ Database Middleware
Database middleware menyediakan antarmuka antara sebuah query dengan beberapa database yang terdistribusi. Menggunakan, baik arsitektur hub and spoke atau arsitektur terdistribusi, memungkinkan data untuk digabungkan dari beberapa sumber data yang berbeda atau terpisah. Database middleware menjawab tantangan integrasi data, sedangkan midleware-middleware yang lain menjawab tantangan integrasi applikasi dan jaringan.
Database middleware yang umum digunakan oleh pengguna adalah ODBC (Open DataBase Connectivity). Keterbatasan ODBC adalah bahwa middleware ini didesain untuk bekerja pada tipe penyimpanan relational database.
§ Messaging Middleware
Messaging middleware merupakan sebuah antarmuka dan transportasi antar aplikasi. Messaging middleware dapat menyimpan data dalam suatu antrian message jika mesin tujuan sedang mati atau overloaded. Mungkin berisi business logic yang merutekan message ke tujuan sebenarnya dan memformat ulang data lebih tepat. Sama seperti sistem messaging email, kecuali messaging middleware digunakan untuk mengirim data antar aplikasi.
MANAJEMEN DATA PADA TELEMATIKA
Manajemen data telematika merupakan prosedur yang menangani siklus hidup lengkap data yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan bantuan telematika.
§ Client-Server
Client-Server merupakan sebuah kemampuan dan layanan komputer untuk meminta request dan menjawab request data ke komputer lain. Setiap instance dari komputer yang meminta layanan / request disebut sebagai client dan setiap instance yang menyediakan/memberikan layanan atau menjawab request disebut server. Data yang diminta oleh client diambil dari database pada sisi server (server side) yang sering disebut database server.
Client server diaplikasikan pada aplikasi mainframe yang sangat besar untuk membagi beban proses loading antara client dan server. Pada awalnya pengertian client server adalah sebuah sistem yang saling berhubungan dalam sebuah jaringan yang memiliki dua komponen utama yang satu berfungsi sebagai client dan satunya lagi sebagai server atau biasa disebut 2-Tier. Ada beberapa pengertian lagi tentang client-server ini, tetapi pada intinya client server adalah desain sebuah aplikasi terdiri dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika mengakses server dalam suatu jaringan.
¨ Karakteristik Client-Server
Berikut merupakan karakteristik dari client-server :
ü Service
Untuk menyediakan layanan terpisah yang berbeda
ü Shared resource
Server dapat melayani beberapa client pada saat yang sama dan mengatur pengaksesan resource .
ü Asymmetrical Protocol
Antara client dan server merupakan hubungan one-to-many. Client memulai komunikasi dengan mengirim request ke server. Server menunggu permintaan dari client. Kondisi tersebut juga memungkinkan komunikasi callback.
ü Transparency Location
Proses server dapat ditempatkan pada mesin yang sama atau terpisah dengan proses client. Client/server akan menyembunyikan lokasi server dari client.
ü Mix-and-match
Tidak tergantung pada platform
ü Message-based-exchange
Antara client dan server berkomunikasi dengan mekanisme pertukaran message.
ü Encapsulation of service
Message memberitahu server apa yang akan dikerjakan.
ü Scalability
sistem C/S dapat dikembangkan baik secara vertical maupun horizontal
ü Integrity
Kode dan data server diatur secara terpusat, sedangkan pada client tetap pada komputer tersendiri.
Ø Karakteristik sisi client (Client side)
ü Selalu memulai permintaan layanan
ü Menunggu dan menerima balasan dari server
ü Biasanya terhubung dengan server-server kecil dalam satu waktu
ü Berinteraksi langsung dengan pengguna akhir (end user) dengan menggunakan GUI (Graphical User Interface).
Ø Karakteristik sisi server (Server Side)
ü Pasif
ü Menunggu permintaan dari client
ü Menerima permintaan dari client, kemudian memproses permintaan tersebut dan memberikan balasan / menjawab permintaan kepada client
ü Biasanya menerima koneksi dari sejumlah besar client
ü Tidak berinteraksi langsung dengan pengguna akhir
¨ Keuntungan Client-Server
Ada beberapa keuntungan yang dapat kita ambil dari penggunaan manajemen data telematika client server ini. Berikut adalah beberapa keuntungan tersebut :
1. Client-server mampu menciptakan aturan dan kewajiban komputasi secara terdistribusi.
2. Mudah dalam maintenance. Memungkinkan untuk mengganti, memperbaiki server tanpa mengganggu client.
3. Semua data disimpan di server Server dapat mengkontrol akses terhadap resources, hanya yang memiliki autorisasi saja.
4. Tempat penyimpanan terpusat, update data mudah. Pada peer-to-peer, update data sulit.
5. Mendukung banyak clients berbeda dan kemampuan yang berbeda pula.
¨ Kelemahan Client Server
Selain memiliki kelemahan, penggunaan client server juga tentunya memiliki kelemahan. Berikut adalah kelemahan-kelemahan tersebut :
1. Traffic congestion on the network, jika banyak client mengakses ke server secara simultan, maka server akan overload.
2. Berbeda dengan P2P network, dimana bandwidthnya meningkat jika banyak client merequest. Karena bandwidth berasal dari semua komputer yang terkoneksi kepadanya.
3. Pada client-server, ada kemungkinan server fail.
4. Pada P2P networks, resources biasanya didistribusikan ke beberapa node sehingga masih ada node yang dapat meresponse request.
§ Manajemen data Base sistem perangkat bergerak
Seiring dengan berkembangnya komunikasi bergerak dengan cepat memberikan dorongan kepada para operator layanan berlomba untuk memperkaya macam layanannya yang tentunya agar dapat menambah pemasukan bagi perusahaanya.
Beberapa contoh komunikasi data bergerak, misalnya untuk akses internet. Pengenalan WAP (Wireless Application Protocol) telah menunjukkan potensi sebagai layanan internet nirkabel/ WAP merupakan protocol global terbuka yang memungkinkan para pengguna mengakses layanan-layanan on-line dari layar kecil pada telepon genggam dengan menggunakan built-in browser. WAP bekerja pada berbagai teknologi jaringan bergerak, yang memungkinkan pasar missal bagi penciptaan layanan data bergerak.
Contoh dari layanan bergerak adalah GPRS. GPRS merupakan sebuah sistem transmisi berbasis paket untuk GSM yang menggunakan prinsip ‘tunnelling’. GPRS tidak menawarkan laju data tinggi yang memadai untuk multimedia nayata, tetapi GPRS merupakan kunci untuk menghilangkan beberapa batas pokok bagi layanan-layanan data bergerak.
Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan bahwa GPRS merupakan teknologi kunci untuk data bergerak :
1. Memperkaya utility investasi untuk perangkat GSM yang sudah ada.
2. Merupakan teknologi jembatan yang bagus menuju generasi ke 3.
3. Mampu memanfaatkan kemampuan cakupan global yang dimiliki GSM.
4. Menghilangkan atau mengurangi beberapa pembatas bagi akses data bergerak.
5. Memiliki laju data sampai 115 kbps yang berarti dua kali lipat daripada koneksi ‘dial up’ 56 kbps yang berlaku.
6. Menampakan diri sebagai komunikasi yang ‘selalu’ terhubung sehingga memiliki waktu sesi hubungan yang pendek dan akses langsung ke internet.
Karakteristik manajemen database sistem perangkat bergerak :
- Memungkinkan untuk menginstal di dalam embedded devices
- Replika Data dan sinkronisasi ke Database perusahaan tradisional
referensi :
http://gaptechnology.wordpress.com/2009/12/29/middleware-telematika-teknologi-osgi-dan-automotive-multimedia-interface-colaboration/
http://asep10106240.wordpress.com/2009/12/10/middleware-telematika/
http://naristiprimasari.info/media.php?module=detailberita&id=32